Apa perbedaan antara proses IML dan cetakan injeksi biasa?

Proses IML berbeda secara signifikan dari proses pencetakan injeksi biasa dalam banyak aspek. Berikut ini adalah analisa detail dari kedua proses tersebut:

1. Prinsip proses

Proses pencetakan injeksi biasa adalah proses pencetakan dimana plastik cair dimasukkan ke dalam cetakan kemudian didinginkan dan dipadatkan hingga membentuk produk plastik dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Ini terutama bergantung pada fluiditas plastik suhu tinggi dan efek pendinginan cetakan untuk mencapai pencetakan produk.

ItuIML (Pelabelan Dalam Cetakan)Proses yaitu proses pelabelan dalam cetakan adalah proses pencetakan dengan memasukkan label film yang telah dicetak ke dalam cetakan kemudian menyuntikkan plastik agar menyatu erat dengan label. Kunci dari proses IML adalah ikatan yang erat antara label film dan plastik, serta stabilitas dan keakuratan posisi label selama proses pencetakan.

2. Pemilihan bahan

Proses pencetakan injeksi biasa terutama menggunakan berbagai termoplastik, seperti polietilen, polipropilen, polivinil klorida, dll. Plastik ini memiliki fluiditas, sifat mampu bentuk, dan sifat mekanik yang baik serta cocok untuk pembuatan berbagai produk plastik dengan struktur sederhana.

Proses IML memerlukan penggunaan bahan film dengan sifat khusus sebagai label, seperti film poliester, film poliamida, dll. Bahan film ini menawarkan kemampuan cetak yang baik, tahan panas, tahan bahan kimia, dan kekuatan mekanis untuk memastikan stabilitas dan ikatan yang erat dengan plastik selama proses pencetakan injeksi.

3. Proses pencetakan

Proses pencetakannya biasa sajacetakan injeksiProsesnya relatif sederhana, terutama meliputi tahap peleburan plastik, injeksi ke dalam cetakan, pendinginan dan pemadatan, serta demoulding. Dalam proses ini, parameter seperti suhu cetakan, tekanan dan waktu mempunyai pengaruh penting terhadap kualitas dan efek cetakan produk.

Proses pencetakan proses IML relatif rumit. Label film harus dimasukkan ke dalam cetakan sebelum cetakan injeksi dan memastikan posisinya akurat dan stabil. Kemudian plastik cair tersebut diinjeksikan ke dalam cetakan melalui sistem injeksi mesin injection molding, sehingga plastik dan label menyatu dengan erat. Selama proses pencetakan injeksi, parameter seperti suhu, tekanan dan waktu perlu dikontrol secara ketat untuk memastikan kombinasi yang erat antara label dan plastik serta kualitas cetakan produk.

4. Fitur produk

Produk yang diproduksi dengan proses pencetakan injeksi biasa memiliki karakteristik struktur sederhana, dimensi stabil, dan sifat mekanik yang baik, namun efek dekorasi permukaannya relatif terbatas.

Produk yang diproduksi dengan proses IML memiliki keunggulan berupa efek dekorasi permukaan yang kaya, integrasi label dan produk, ketahanan aus, ketahanan gores, dan ketahanan terhadap korosi kimia. Karena label menyatu erat dengan plastik, kecil kemungkinan label akan jatuh atau rusak saat digunakan, sehingga meningkatkan daya tahan dan estetika produk.

5. Area aplikasi

Proses pencetakan injeksi biasa banyak digunakan dalam produksi berbagai produk plastik, seperti casing peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, wadah pengemasan, dll.

Proses IML lebih cocok untuk produksi produk yang memerlukan efek dekorasi permukaan yang kaya dan daya tahan tinggi, seperti panel peralatan rumah tangga, casing ponsel, komponen interior otomotif, dll. Dalam bidang ini, teknologi IML dapat memberikan efek visual yang unik dan tinggi. -kinerja produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan penampilan dan kualitas produk.

Singkatnya, terdapat perbedaan yang signifikan antara proses IML dan proses pencetakan injeksi biasa dalam hal prinsip, pemilihan bahan, proses pencetakan, karakteristik produk, dan bidang aplikasi. Proses IML memainkan peran penting dalam produksi produk plastik kelas atas dengan efek dekoratif yang unik dan keunggulan daya tahan. Ketika konsumen terus meningkatkan persyaratan mereka terhadap penampilan dan kualitas produk, prospek penerapan proses IML akan menjadi lebih luas.